Senin, 18 September 2017

Lika Liku Kehidupan Pelaut


               Menjadi kadet memang suatu pengalaman yang mengesankan, bagi saya kadet adalah pengalaman yang takan terlupakan selamanya. Pahit dan manis dialami oleh setiap kadet yang benar-benar kadet di suatu kapal itu pasti terjadi. Walaupun bagiku lebih pada pengalaman pahitnya, dari pengalaman pahit itulah kita sebagai kadet mengerti arti dari kehidupan di kapal yang sesungguhnya. Penuh dengan derita yang membawa keberhasilan tentunya, berhasil atau tidaknya kita lihat nanti ketika kita benar-benar menjadi officer. 

             Saya sendiri yakin jikalau untuk menjadi officer yang benar-benar officer itu sangat sulit dan harus penuh pengalaman dan belajar dengan sungguh-sungguh. Kalau boleh jujur, silahkan anda dan saya sendiri mengaca apakah kita sudah pantas menjadi seorang officer yang bermodalkan pengalaman dari kadet kita dulu. Hanya berbekal ijazah dengan tingkat tertentu apapun yang terjadi, bagaimanapun itu kita harus siap, siap dan siap menjadi Masinis/Mualim. Silahkan bagi anda mantan kadet mengaca dan bertanya pada diri anda masing-masing tentang itu. Bukan hanya kata siap saja yang harus kita renungkan, tapi apakah kita sudah bisa memikul tanggung jawab sebagai officer nantinya jawabannya ada pada diri kita sendiri. Sebagian dari yang lain setelah saya mengutarakan pertanyaan tentang kesiapan menjadi officer mereka menjawab, "Ya sudah pasti siaplah, tidak ada yang harus diragukan lagi" tapi setelah saya tanyakan Apa persiapannya di situlah mereka berfikir sejenak menjawab pertanyaanku. 

             Kembali ke kadet, perjalanan menjadi kadet merupakan jalan yang lurus dan mendidik bagi sebagian taruna/taruni Prola. Mengapa saya katakan sebagian mendidik, karena sebagian pula ada yang benar-benar malah nol tidak mendapatkan ilmu yang seharusnya ia dapatkan ketika menjadi kadet. Lalu menurut kalian ilmu apa saja sih yang minimal kita dapatkan ketika menjadi kadet? Ini yang menjadi pertayaan bagi diri saya sendiri. Kadet bertugas belajar diatas Kapal. Hal apa saja yang harus kita pelajari yaitu belajar membawa diri dan beradaptasi dengan mereka yang sudah berpengalaman baik itu officer maupun ABK dikapal masing-masing. Yang lebih penting lagi kita juga harus belajar dasar-dasar dari prinsip kerja alat atau peraturan-peraturan lain sesuai jurusan masing-masing. Dasar dari yang kita pelajari itu yang akan membawa dan menuntun kita setelah kita lulus ujian pasca dan harus siap menjadi masinis maupun mualim. Ataupun lebih dari minimal seperti yang saya jelaskan diatas akan lebih baik.

Cinta....
            Bolehkah kita benci terhadap profesi awal yang sangat mengesankan itu? sangat boleh sekali mengapa tidak. setiap hari kadet harus tersiksa harus nurut ini itu ambil ini ambil itu sudah harus capek dan dimarahi, hal itu sudah jadi makanan kadet setiap hari, dan membuat kita benci dengan keadaan ini. Tetapi dalam benak saya ketika menjadi kadet saya hanya berfikir yang penting saya tidak jadi beban orang tua. inilah motifasi kita ketika kita menjadi kadet. Lalu apa lagi selain itu? Cinta, mengapa harus cinta tentunya kita harus cinta kepada profesi kita sendiri. Apapun yang terjadi kita harus mencintainya, baik itu pekerjaan yang menjengkelkan seperti menguras seawage dll, itu hal-hal yang sudah biasa. Maka dari itu tips agar kita senang dan merasa nyaman dengan apa yang kita kerjakan yaitu Cintai apa yang kita kerjakan bukan mencintai suatu pekerjaan saja.

Yang tikdak boleh dan sangat menjerumuskan
            Kebanyakan dari kita pastinya mengalami hal-hal buruk yang dapat menjerumuskan kita kedalam kegelapan. Contoh kecil saja minum-minuman keras ini merupakan tradisi yang kebanyakan dialami diatas kapl. Sebenarnya ini adalah hal yang bisa kita hindari bahkan mudah saja. Asalkan kita ada niat yang kuat dan iman tentunnya kemungkinan besar tidak tepengaruh oleh mereka yang suka seperti itu. lalu bagaimana caranya agar kita tidak tepengaruh hal tersebut, selain iman dan niat untuk menghindari hal itu yaitu tunjukan bahwa kita benar-benar dekat pada yang kuasa atau kita bisa alasan mempunyai penyakit dalam dan sebagainya demi terhindar dari itu. Walaupun sulit pastinya tapi demi orang tua dan profesi dan masa depan, maka dari itu kita harus tegas dalam mengahadapi problem ini.

                Kembali ke diri kita, tidak akan saya ceritakan lebih jauh mengenai judul diatas karena sangat tidak relevan dengan tulisanya, tapi sesungguhnya banyak hal yang kita dapatkan ketika kita menjadi kadet dulu. dan pengalaman kita akan menjadi cerita kepada junior yang tentunya akan mengalami hal yang serupa dengan kita. Tanamkan kebaikan ketika kita menjadi kadet, karena hal itu merupakan nilai plus buat kita setelah menjadi officer.

Perjalanan Prala Seorang Pelaut

Halo teman selamat siang

Saya jouan Randy Al Fariz berasal dari jakarta saya lulusan dari sekolah ternama di jakarta SPM Jakarta Raya. Kali ini saya akan bagikan bagaimana pengalaman saya saat prala di kapal. Pada saat lulus UN saya harus mengikuti diklat pembuatan sertifikat serta simulator dari sekolah yang di tuju pada saat itu kalo tidak salah simulator itu 2 minggu lalu saya harus menunggu untuk ujian keahlian pelaut yang di selenggarakan oleh dirjen perhubungan laut. Setelah lulus ujian saya melamar diberbagai macam perusahaan pelayaran tapi semua itu sia sia karna mayoritas perusahaan mencari dari Akademi saya hampir putus asa pada saat itu tapi allah memberi jalan buat saya, saya di tawarkan di sebuah perusahaan jakarta lalu saya mengikuti serangkaian yang terdapat disitu setelah interview saya lulus dan saya bisa juga akhir nya berada di atas kapal, 3 bulan saya bersama bosun, 3 bulan kemudian bersama third officer sampai dengan 1 tahun saya bersama chief officer banyak lika liku yang saya alami di kapal seperti diomelin captain sampe sampe ingin di turunkan pada suatu pelabuhan selanjut nya tapi saya mulai sadar saya harus berubah untuk hidup saya selanjut nya. 1 tahun berlalu akhir nya saya turun dan mengirimkan mutasi off pada sekolah saya dan ada 1 tugas yang harus saya kerjakan yaitu paket atau skripsi pasti teman teman pelaut semua tau bagaimana skripsi paket itu dengan 8 mata pelajaran saya habis kan 1 bulan untuk mengerjakan itu, seharus nya dikerjakan dikapal tapi saya terlalu bersenang senang pada saat itu dan lupa dengan tugas saya. 1 bulan berlalu saya ajukan ujian paket ke sekolah saya agar di rekomendasikan ke BP2IP Tangerang dan akhir nya saya ujian paket selama 2 minggu disanah walaupun lama tetapi bertahap. Lama sekali menunggu SKL Paket dari sanah akhir nya saya memutuskan untuk mengojek agar dapat pemasukan untuk makan saya sehari hari. Setelah saya mendapat SKL itu saya langsung mengejar ketinggalan 1 tahun lalu dan akhir nya saya di percepat untuk mengikuti ujian Pasca Prala selama 5 hari setelah 1 bulan menunggu akhir nya keluar juga hasil dari ujian saya kemarin alhamdulilah lulus saya 1x tembak saya sangat bersyukur atas kelancaran jalan saya. Dan akhir nya tidak lama kemudian saya mendapat kan ijazah laut yaitu Ahli Nautika Tingkat IV dan Endorsment.

Sekian pengalaman saya jika ada yang kurang tolong di koreksi terima kasih sampai bertemu di halaman saya selanjut nya